Senin, 12 September 2022

KHUTBAH JUMAT "MASIHKAH KITA MENGELUH MISKIN"

 

“MASIHKAH KITA MENGELUH MISKIN”

 

Ma,asirol muslimin rahimakumullah

Kita berharap dengan sangat, Semoga Allah SWT senantiasa memenuhkan hati kita dengan ketaqwaan dan kerinduan akan Rasulullah Muhammad SAW.

Tema khutbah saya kali ini adalah “masihkah kita mengeluh miskin”. Tema ini saya pilih karena akhir-akhir ini masih ada saudara-saudara kita yang mengeluhkan kondisi rizki kehidupan mereka. Mengeluh karena merasa dimiskinkan, merasa hidup semakin sulit, merasa rizkinya diambil oleh orang lain, bahkan menganggap Allah tidak adil dalam membagi nikmat dan rahmat.

Maasirol muslimin saudaraku rahimakumullah.

Diawal surat An Nahl Allah menyebutkan berbagai nikmat yang telah diturunkannya kepada manusia bahkan di ayat 18, Allah berfirman:

 

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nahl: 18).

 

Di akhir ayat “Allah benar-benar maha pengampun dan lagi maha Penyayang”

 Dalam Tafsir Al Jalalain (hal. 278), “Jika kalian tidak mampu menghitungnya, lebih-lebih untuk mensyukuri semuanya. Namun kekurangan dan kedurhakaan kalian masih Allah maafkan (bagi yang mau bertaubat, -pen), Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Ibnu Katsir juga menjelaskan dalam kitab tafsirnya (4: 675), “Allah benar-benar memaafkan kalian. Jika kalian dituntut untuk mensyukuri semua nikmat yang Allah beri, tentu kalian tidak mampu mensyukurinya. Jika kalian diperintah untuk mensyukuri seluruh nikmat tersebut, tentu kalian tidak mampu dan bahkan enggan untuk bersyukur. Jika Allah mau menyiksa, tentu bisa dan itu bukan tanda Allah itu zholim. Akan tetapi, Allah masih mengampuni dan mengasihi kalian. Allah mengampuni kesalahan yang banyak lagi memaafkan bentuk syukur kalian yang sedikit.”

Sebagai ilustrasi Ustadz Lukmanul hakim memberi contoh nikmat nafas atau oksigen, dalam 1 hari kita menghabiskaan 2880 liter Oksigen, jika dirumaah sakit harga 1 liter oksigen 30 rb, maka dalam satu  hari  kita akan menghabiskan 86.400.000..artinya dalam 1 bulan kita harus menyediakan uang 2.5 Milyar..1 tahun sama dengan 31 milyar lebih kalau Allah berikan kita umur 60 tahun maka hanya dengan satu nikmat oksigen saja kita harus menyediakan 18, 6 Triliyun, bagaiamana dengan paru2, hati , ginjal, darah..inilah yang dimaksud “La tuhsuha”. Kalau seperti ini, masihkah kita mengeluh bahwa kita miskin ? masihkan kita merasa faqir. Ternyata Jutaaan nikmat Allah, tidak sedikit yang telah kita sia-siakan, sifat sayang dan pengampun Allah, ternyata kita balas dengan kesombongan dan keangkuhan bahkan keserakahan. Saaudaraku..jangan sampai kita termasuk orang-orang yang Allah gambarkan dalam surat Ibrahim ayat 34.

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ

Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim: 34).


Di akhir khutbah ini resapilah nasihat Imam Ibnu Jarir Ath Thobari, “Sesungguhnya Allah memaafkan kekurangan kalian dalam bersyukur. Jika kalian bertaubat, kembali taat dan ingin menggapai ridho Allah, Dia sungguh menyayangi kalian dengan ia tidak akan menyiksa kalian setelah kalian betul-betul bertaubat.” Demikian beliau sebutkan dalam Jami’ul Bayan fii Ta’wil Ayyil Qur’an, 8: 119.

Semoga kita termasuk hamba Allah Allah yang besyukur..Aamiin..Aamiin..Aamiin

 

 

 

 

 

 

(BAG 2) GURU KONTRASEPSI

  A.     Pengertian, Tugas dan Tanggungjawab Guru 1.       Pengertian Guru           Mujtahid dalam bukunya yang berjudul “Pengemba...