“MASIHKAH KITA MENGELUH MISKIN”
Ma,asirol muslimin rahimakumullah
Kita berharap dengan sangat, Semoga Allah
SWT senantiasa memenuhkan hati kita dengan ketaqwaan dan kerinduan akan
Rasulullah Muhammad SAW.
Tema khutbah saya kali ini adalah “masihkah
kita mengeluh miskin”. Tema ini saya pilih karena akhir-akhir ini masih ada
saudara-saudara kita yang mengeluhkan kondisi rizki kehidupan mereka. Mengeluh
karena merasa dimiskinkan, merasa hidup semakin sulit, merasa rizkinya diambil
oleh orang lain, bahkan menganggap Allah tidak adil dalam membagi nikmat dan
rahmat.
Maasirol muslimin saudaraku rahimakumullah.
Diawal surat An Nahl Allah menyebutkan
berbagai nikmat yang telah diturunkannya kepada manusia bahkan di ayat 18,
Allah berfirman:
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ
اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat
Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah
benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nahl: 18).
Di akhir ayat “Allah benar-benar maha pengampun dan lagi maha Penyayang”
Dalam Tafsir Al Jalalain (hal.
278), “Jika kalian tidak mampu menghitungnya, lebih-lebih untuk mensyukuri
semuanya. Namun kekurangan dan kedurhakaan kalian masih Allah maafkan (bagi
yang mau bertaubat, -pen), Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Ibnu Katsir juga menjelaskan dalam kitab tafsirnya (4: 675), “Allah
benar-benar memaafkan kalian. Jika kalian dituntut untuk mensyukuri semua
nikmat yang Allah beri, tentu kalian tidak mampu mensyukurinya. Jika kalian
diperintah untuk mensyukuri seluruh nikmat tersebut, tentu kalian tidak mampu
dan bahkan enggan untuk bersyukur. Jika Allah mau menyiksa, tentu bisa dan itu
bukan tanda Allah itu zholim. Akan tetapi, Allah masih mengampuni dan mengasihi
kalian. Allah mengampuni kesalahan yang banyak lagi memaafkan bentuk syukur
kalian yang sedikit.”
Sebagai ilustrasi Ustadz Lukmanul hakim memberi contoh nikmat nafas atau
oksigen, dalam 1 hari kita menghabiskaan 2880 liter Oksigen, jika dirumaah
sakit harga 1 liter oksigen 30 rb, maka dalam satu hari
kita akan menghabiskan 86.400.000..artinya dalam 1 bulan kita harus
menyediakan uang 2.5 Milyar..1 tahun sama dengan 31 milyar lebih kalau Allah berikan
kita umur 60 tahun maka hanya dengan satu nikmat oksigen saja kita harus
menyediakan 18, 6 Triliyun, bagaiamana dengan paru2, hati , ginjal,
darah..inilah yang dimaksud “La tuhsuha”. Kalau seperti ini,
masihkah kita mengeluh bahwa kita miskin ? masihkan kita merasa faqir. Ternyata
Jutaaan nikmat Allah, tidak sedikit yang telah kita sia-siakan, sifat sayang
dan pengampun Allah, ternyata kita balas dengan kesombongan dan keangkuhan
bahkan keserakahan. Saaudaraku..jangan sampai kita termasuk orang-orang yang
Allah gambarkan dalam surat Ibrahim ayat 34.
وَإِنْ
تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu
menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari
(nikmat Allah).” (QS. Ibrahim: 34).
Di akhir khutbah ini resapilah nasihat Imam
Ibnu Jarir Ath Thobari, “Sesungguhnya Allah memaafkan kekurangan kalian dalam
bersyukur. Jika kalian bertaubat, kembali taat dan ingin menggapai ridho Allah,
Dia sungguh menyayangi kalian dengan ia tidak akan menyiksa kalian setelah
kalian betul-betul bertaubat.” Demikian beliau sebutkan dalam Jami’ul
Bayan fii Ta’wil Ayyil Qur’an, 8: 119.
Semoga
kita termasuk hamba Allah Allah yang besyukur..Aamiin..Aamiin..Aamiin