Selama saya mengajar materi kuliah Aqidah Ilmu Kalam, ada beberapa pertanyaan yang muncul dari para mahasiswa tentang Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf. Walaupun beberapa kali diajarkan tapi sebagian besar mahasiswa masih mengalami Unfocus Analize, bahkan ada kegamangan dalam memposisikan hubungan diantara ketiganya. Pemahaman yang berhasil ditangkap oleh mahasiswa masih bersifat knowledge belum sampai pada Thinking Analizes. Gambaran ini muncul ketika beberapa mahasiswa mencoba mengungkapkan pendapatnya terhadap beberapa produk pemikiran Mutakallimin dalam menjelaskan permasalahan yang menjadi sebab munculnya aliran-aliran dalam Ilmu Kalam. Ada mahasiswa yang justru menjadi berpikir ambigu setelah mempelajari Ilmu kalam dan kesulitan menata kembali pemahaman terhadap aqidahnya. Untuk itu perlulah sekiranya mahasiswa dilatih menganalisa persamaan dan perbedaan dari masalah-masalah yang menjadi sumber aliran-aliran Ilmu Kalam khususnya dalam merekonstruksi atau memantapkan aqidah.
Cobalah Menganalisa:
Jelaskan Apa Konstribusi Ilmu Kalam dalam menambah atau mempertahankan Aqidah Islamiyah anda !
Nama : Maulidiyah Nur Wulandari
BalasHapusNim : 521052120016
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Ilmu kalam dalam islam pada dasarnya adalah pembahasan mengenai Allah dan Rasul. Secara bahasa ilmu kalam berarti perkataan atau pembicaraan atau kata-kata. Secara umum dapat dikatakan membicarakan atau mendialogkan suatu masalah atau topik tertentu. Selain itu, ilmu kalam pun juga sering kalai di identikkan dengan teologi atau ilmu tauhid Kecenderungan ilmu-ilmu keislaman di masa depan, khususnya Ilmu kalam/filsafat Islam adalah ilmu-ilmu agama yang harus
berinteraksi dan berdialog dengan ilmu-ilmu modern, ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Jika Kalam keilmuan dan Filsafat Islam
dirasa cukup dengan dirinya (al-muhafadzah ala al-qadim al-shih), menolak bersentuhan dan berhubungan dengan
keilmuan lain (wa al-akhdz bi al-jadid al-ashlah), maka tidak ada masa depan. diharapkan, apalagi kontribusinya terhadap
pembangunan karakter bangsa. Tulisan ini memaparkan tema-tema apa saja yang diperlukan untuk membentuk
pandangan dunia keagamaan (Islam) baru yang dapat berkontribusi pada pembangunan karakter bangsa. Ilmu keislaman membutuhkan kesegaran
Ilmu kalam yang pada dasarnya membahas tentang dasar-dasar tentang Tuhan, tentu akan sangat berkaitan dengan keimanan. Keimanan artinya adalah percaya atau meyakini. Seseorang tidak akan dapat mempercayai sesuatu atau meyakini sesuatu jika tanpa ada landasan ilmu pengetahuan dan dasar realitas yang sangat kuat.
Orang yang telah mempelajari dan membahas tentang ilmu kalam bukan berarti ia sudah pasti kuat keimanannya. Karena keimanan seseorang tentu akan turun dan naik, bergantung kepada dinamika dan kondisi diri. Hal ini sebagaimana ayat Allah, dalam QS Al Isra : 36.
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” Menguatkan keimanan
Memberikan jawaban atas penyimpangan ajaran
Memberikan pondasi keimanan Pondasi adalah dasar untuk menguatkan.
Nama : Adelia Dian Keumalahayati.
BalasHapusNIM : 52105120002.
Menurut Ibnu Khaldun bahwa Ilmu kalam adalah ilmu yang berisi alasan-alasan untuk mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman dengan menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisi bantahan-bantahan terhadap orang-orang yang menyeleweng dari kepercayaan salaf dan ahli sunah.
Dalam Ilmu Kalam di bahas tentang berbagai persoalan tentang aqidah atau keyakinan, baik melalui penalaran dalil aqli untuk mendukung dalil-dalil naqli maupun dari Al-Qur'an dan Hadits Nabi SAW. Tujuan ataupun fungsi dari pembahasan ini adalah untuk membentengi Aqidah Umat Islam dari berbagai macam upaya penyesatan dan penyimpangan, hingga bertujuan untuk mempertahankan dari upaya pendangkalan yang di lakukan oleh orang-orang yang menghendaki kehancuran Islam, mampu membantu umat Islam untuk mengetahui hakikat adanya Allah SWT beserta kekuasaannya dan keluasan ilmu-Nya.
Aqidah Islam berawal dari keyakinan kepada zat mutlak yang Maha Esa yang disebut Allah. Allah Maha Esa dalam zat, sifat, perbuatan dan wujudnya. Kemaha-Esaan Allah dalam zat, sifat, perbuatan dan wujdunya itu disebut tauhid. Tauhid menjadi inti rukun iman.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, ilmu kalam membahas persoalan-persoalan akidah atau keyakinan, pembahasan ilmu ini bertujuan untuk membentengi akidah umat islam dari berbagai upaya penyesatan dan penyimpangan, serta untuk mempertahankannya dari upaya-upaya pendangkalan akidah yang dilakukan oleh non-muslim yang menghendaki kehancuran islam. Penyesatan , penyimpangan , dan pendangkalan aqidah sangat berbahaya bagi umat islam karena akan menyebabkan umat terjerumus kedalam praktik kemusrikan dan kekafiran . Keimanan akan jauh lebih kuat karena kebenarannya tidak hanya diperoleh secara filosofis tetapi juga secara logisataurasional, memberi jawaban atas kegelisahan umat muslim ketika muncul penyimpangan teologi dan ilmu kalam dapat memperkokoh ajaran Islam normative yang meliputi iman, Islam, dan ihsan.
Nama : Rofiati Auwaliyah
BalasHapusNim : 52105120024
Ilmu kalam merupakan salah satu ilmu islam, yang dibahas adalah iman dan akidah islam yang perlu di peluk oleh seorang muslim. Ilmu kalam akan memberikan pondasi atau dasar keimanan pada seseorang yang mempelajarinya karena dalam ilmu kalam pada agama islam akan dibahas mengenai masalah ketuhanan (allah) beserta sifat-nya, nabi dan rosul, hal hal ghaib, alam akhirat yang disertai penjelasam menggunakan sumber dari dalil-dalil yang benar. Mengingat akhir-akhir ini Umat Islam telah menghadapi berbagai macam cobaan, mulai dari munculnya beberapa aliran, salah satu penyebabnya adalah di kalangan kaum Muslimin telah terjadi perbedaan pendapat yang melahirkan berbagai aliran dalam aspek-aspek i’tiqad, politik dan fiqh. Perbedaan ini tidak sampai menyentuh inti agama Islam, misal mengenai keEsaan Allah, dengan kata lain bahwa perbedaan itu hanya menyentuh masalah-masalah yang bukan prinsipal.
Kontribusi ilmu kalam dalam menambah atau mempertahankan Aqidah Islamiyah dapat dilakukan dengan hal hal berikut :
1. Mempelajari ilmu kalam melalui sekolah atau perguruan tinggi agar dalam membentengi aqidah tidak mudah terjadinya penyesatan dan penyimpangan.
2. Dengan melalui ceramah agama, Khutbah, Pelatihan dakwah dan kegiatan formal lainnya.
3. Menyadari dan merenungkan secara sistematis hakikat penciptaan alam semesta, tanda-tanda kehidupan dan kematian disekitar manusia, kepastian tentang keadilan Tuhan di alam Akhirat, dan hal-hal yang berkaitan dengan Tuhan dalam berbagai ciptaan-Nya.
Nama : Nur Fitria Ningsih
BalasHapusNIM : 52105120021
Jawaban :
Kontribusi ilmu kalam dalam Memperkuat dan mempertahankan Aqidah dari Dasar Pengetahuan tentang Islam
Dapat dilakukan
Dengan mengaji, melakukan amalan yang sholeh dan juga dengan mempelajari ilmu kalam, salah satu manfaatnya adalah kita dapat mengetahui dasar-dasar ilmu atau ajaran islam terutama masalah Ketuhanan dan Rasul beserta perintah universal ajarannya. Ilmu kalam tentu ilmu yang harus sesuai dengan realitas secara objektif. Untuk itu, tidak perlu khawatir atau takut jika memang mampu dipertanggungjawabkan data-data yang disampaikan mengenai permasalahan ketauhidan jika memang linier dengan Wahyu atau AL Quran.
“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Quran) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS Al A’raf:52)
Dengan mempelajari ilmu kalam maka tidak akan tercampur atau menjadi tercampur antara keimanan dan kesyirikan, karena kita telah mengetahui apa perbedaan antara seorang muslim yang beriman dan kesyirikan dan kekafiran yang tidak meyakini hukum Allah. Hal ini sebagaimana ayat berikut.
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS Al An’Am : 82)
Hal ini juga sebagaimana disampaikan dalam ayat berikut. Bahwa nantinya walaupun kita mempelajari ilmu kalam tentu tetap membutuhkan data lewat wahyu Allah atau Al-Quran sebagai informasi mutlak mengenai islam. Tanpa adanya wahyu Al Quran tentu manusia tidak akan dapat menangkap data yang valid dan mutlak sebagai informasi langsung dari Allah SWT.
“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. “ (QS Asy Syuara :52)
Tidak Mudah Melenceng dari Ajaran Agama
“Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS Al Baqarah : 257)
Dengan mempelajari ilmu kalam pula, sebagaimana disampaikan dalam ayat di atas, tentu seseorang tidak mudah melenceng dari ajaran agama. Hal ini sebagaimana Allah sebagai pelindungnya dan juga terdapat jelas perbdaan antara perilaku kekafiran dan kemusyrikan. Tinggal manusia saja mau melaksanakannya atau tidak.
Dapat Menerapkan Secara Konsisten Amalan Islam
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. (QS Al Ahqaf : 13)
Mempelajari ilmu kalam dalam islam juga tentu membuat kita tetap istiqamah dalam jalan Allah, hal ini karena telah diperkuat dengan ilmu islam dan dasar-dasar pengetahuan sebagai pondasi keimanannya. Tentu tidak akan mudah retak dibanding yang hanya sekedar meyakini tanpa dasar ilmu pengetahuan yang dapat dipertanggung jawabkan
Nama : Wahyu Istikhoma
BalasHapusNim : 52105120028
Secara bahasa, kalam berarti pembicaraan. Maksudnya adalah pembicaraan yang bernalar dan melibatkan logika. Sedangkan pengertian ilmu kalam adalah ilmu yang membahas kepercayaan keagamaan (agama Islam) dalam bukti-bukti yang logis. Dalam Ilmu Kalam di bahas tentang berbagai persoalan tentang aqidah atau keyakinan, baik melalui penalaran dalil aqli untuk mendukung dalil-dalil naqli maupun dari Al-Qur'an dan Hadits Nabi SAW. Tujuan ataupun fungsi dari pembahasan ini adalah untuk membentengi Aqidah Umat Islam dari berbagai macam upaya penyesatan dan penyimpangan, hingga bertujuan untuk mempertahankan dari upaya pendangkalan yang di lakukan oleh orang-orang yang menghendaki kehancuran Islam. Sebagaimana diketahui bahwa dasar pokok utama dalam Islam adalah aqidah atau keyakinan secara etimologi, aqidah berarti credo, keyakinan hidup, dan secara khusus aqidah berarti kepercayaan dalam hati, diikrarkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan. Menurut Arifin Zainal Dzamaris, aqidah istilah suatu yang dianut oleh manusia dan diyakini apakah berwujud agama atau lainnya. Aqidah Islam berawal dari keyakinan kepada zat mutlak yang Maha Esa yang disebut Allah. Allah Maha Esa dalam zat, sifat, perbuatan dan wujudnya. Kemaha-Esaan Allah dalam zat, sifat, perbuatan dan wujudnya itu disebut tauhid. Tauhid menjadi inti rukun iman.
Penerapan kontribusi ilmu kalam dalam mempertahankan dan membina Aqidah Islamiyah dapat dilakukan melalui tiga model pembelajaran yakni:
1. Formal melalui Sekolah
Mengajarkan Ilmu Kalam melalui sekolah maupun perguruan tinggi sangat penting, agar dalam membentengi Aqidah anak-anak, remaja dan generasi muda sedini mungkin sehingga tidak mudah terjadinya penyesatan maupun penyimpangan bagi mereka. Mempertahankan Aqidah sebagai bagian integral didalam sistem ajaran Islam. Logika berpikir dalam Ilmu Kalam sudah semestinya dikenalkan dan dibangun dengan tujuan menumbuhkan kesadaran tentang wujud Allah sebagai Zat yang Wajib di sembah dan di patuhi segala perintah-Nya, kesadaran tentang penciptaan alam dan Manusia yang sangat kreatif, unik dan canggih sehingga merangsang proses internalisasi nilai-nilai keimanan dalam praktik Ibadah dan perilaku sehari-hari.
2. Non Formal
Dengan melalui ceramah agama, Khutbah, Pelatihan dakwah dan kegiatan formal lainnya dapat dilakukan dengan tujuan untuk meneguhkan umat Islam agar tetap meng Esakan Allah, meyakini kebenaran Islam, meyakini kerasulan Muhammad SAW dan meyakini kebenaran hal-hal Gaib lainnya, seperti kepastian tentang keadilan Tuhan dan pembalasan tentang amal manusia dengan Surga dan Neraka.
3. Pembelajaran khusus tentang perbandingan agama dalam masyarakat mungkin tidaklah semua memiliki kemampuan metodologis dalam membandingkan berbagai ajaran agama, oleh karena itu didalam pembelajaran khusus tentang perbandingan agama hanya dapat diikuti oleh masyarakat yang memiliki kemampuan tersebut, tentu dengan tetap melihat keunggulan dan keistimewaan akidah Islam. Tujuan dari Pembelajaran khusus ini adalah bagaimana agar mayarakat yang mengikuti pembelajaran ini di dorong untuk bisa menemukan pijakan-pijakan teologis dalam mengemukakan berbagai kelemahan agama lain atau keyakinan umat lain serta bisa bersentuhan dengan keyakinan-keyakinan agama lain yang pijakan teologisnya sangat kuat sehingga sulit untuk dipatahkan.
Nama : Vicky Nurhidayah
BalasHapusNim : 52105120027
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Ilmu kalam merupakan objek kajian berupa ilmu pengetahuan dalam agama Islam yang dikaji dengan menggunakan dasar berfikir berupa logika dan dasar kepercayaan-kepercayaan pribadi atau suatu golongan untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan akan eksistensi atau keberadaan Allah, bagaimana Allah, seperti apa wujudnya dan pertanyaan-pertanyaan sejenis lainnya yang berhubungan dengan
Allah. Objek pemikiran kalam itu adalah Tuhan serta hubungan-Nya
dengan alam semesta dan isinya, terutama manusia. Lebih spesifik lagi, pemikiran kalam itu memusatkan pada upaya mendefinisikan posisi manusia dalam kaitannya dengan Tuhan sebagai pencipta. Oleh karena itu, pemikiran kalam akan membicarakan manusia, yang kaitan dengan kebebasan dan keterikatannya, sumber
pengetahuannya serta persepsinya tentang iman, dan membicarakan Tuhan, dalam kaitan dengan kekuasaan dan kehendak mutlak-Nya, keadilan serta perbuatan dan sifat-sifat-Nya.
Konstribusi Ilmu Kalam dalam menambah atau mempertahankan Aqidah Islamiyah, yaitu :
1. Memperbaiki sholat. Karena keimanan dan ketakwaan seseorang dapat terlihat dari sholatnya.
2. Membaca Al-Qur'an. Karena Al-Qur'an adalah pedoman hidup manusi, petunjuk bagi umat Manusi, maka dari itu kita perlu membaca Al-Qur'an dan mempelajari makna yang terkandung.
3. Berkumpul dengan orang yang Sholeh. Karena kita harus menjaga ketakwaan dan keimanan, dengan berkumpul bersama orang yang Sholeh kita dapat ilmu dan bisa berdiskusi hal yang bermanfaat. Agar terhindar dari pergaulan bebas.
4. Mengikuti majlis ilmu. Dengan menghadiri acara-acara ceramah/kultum agar kita dapat meningkatkan ilmu.
5. Mengikuti sunah Rasul. Karena dengan mengikuti Sunnah Rasul kita dapat diampuni dan ditunjukkan arah jalan yang baik dan diampuni dosanya.
Nama: Putri Alfianah Antoni
BalasHapusNim: 52105120022
Prodi: Pendidikan Agama Islam
Ilmu kalam membahas persoalan-persoalan akidah atau keyakinan melalui penalaran dalil-dalil aqli (logika) untuk mendukung dalil-dalil naqli (teks wahyu) dari al-qur'an dan hadist Nabi SAW . Pembahasan ilmu ini bertujuan untuk membentengi akidah umat islam dari berbagai upaya penyesatan dan penyimpangan , serta untuk mempertahankannya dari upaya-upaya pendangkalan akidah yang dilakukan oleh non-muslim yang menghendaki kehancuran islam, penyesatan, penyimpangan, dan pendangkalan aqidah sangat berbahaya bagi umat islam karena akan menyebabkan umat terjerumus kedalam praktik kemusrikan dan kekafiran.
Penerapan Ilmu Kalam dalam mempertahankan dan membina Aqidah Islam bisa dilakukan dengan:
1. Mengajarkan Ilmu Kalam melalui sekolah maupun perguruan tinggi agar dalam membentengi Aqidah sehingga tidak mudah terjadinya penyesatan maupun penyimpangan bagi mereka.
2. Melalui ceramah agama, Khutbah, Pelatihan dakwah dan kegiatan formal lainnya dapat dilakukan dengan tujuan untuk meneguhkan umat Islam agar terap mengEsakan Allah dan meyakini kebenaran Islam.
3. Melakukan pembelajaran khusus, ini di dorong untuk bisa menemukan pijakan-pijakan teologis dalam mengemukakan berbagai kelemahan agama lain atau keyakinan umat lain.
5. Dengan cara menyadari dan merenungkan secara sistematis hakikat penciptaan alam semesta, tanda-tanda kehidupan dan kematian disekitar manusia, kepastian tentang keadilan Tuhan di alam Akhirat, dan hal-hal yang berkaitan dengan Tuhan dalam berbagai ciptaan-Nya.
Nama : Suci Suryanti
BalasHapusNim : 52105120026
Peodi : Pendidikan Agama Islam
Pengertian ilmu kalam adalah ilmu yang membahas kepercayaan keagamaan (agama Islam) dalam bukti-bukti yang logis.
MEMPERTAHANKAN AKIDAH
Akidah adalah suatu ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan yakni ketetapan hati. Adapun akidah dalam maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan.
KONTRIBUSI ILMU KALAM DALAM MEMPERTAHANKAN AKIDAH.
Tujuan ataupun fungsi dari pembahasan ini adalah untuk membentengi Aqidah Umat Islam dari berbagai macam upaya penyesatan dan penyimpangan, hingga bertujuan untuk mempertahankan dari upaya pendangkalan yang di lakukan oleh orang-orang yang menghendaki kehancuran Islam.
Penerapan Ilmu kalam, dimana ilmu kalam membahas tentang perTuhanan, keyakinan pastinya berkenaan dengan aqidah.Pembahasan ke Tuhanan dan sebagainya dalam ilmu kalam, akan merembet pada aqidah, misalnya arkan Al Iman, membahas tentang keimanan yang juga berkaitan dengan bagaimana ilmu kalam di bahas untuk tetapmempertahankan aqidah walau lewat saling melempar
argumen- argumen.
Penerapan Ilmu Kalam Dalam mempertahankan aqidah agama Islam :
-Melalui jalur formal , Penerapan ilmu kalam dalam jalur formal melalui pemelajaran di sekolah ataupun perguruan tinggi.
- Jalur informal, dapat diwujudkan melalui berbagai kegiatan seperti ceramah agama, seminar, khutbah, studi kelompok, penelitian serta pemanfaaatan berbagai media informasi lainnya.
- Pembelajaran Khusus Tentang Perbandingan Agama Dalam Masyarakat.
Cara mempertahankan aqidah:
1. Kembali Kepada Allah yang mana dimulai dari diri sendiri,maksudnya kita harus berusaha menjadikan diri agar dekat dengan Allah dengan mengerjakan perintahnya dan menjauhi laranganya.
2. Memberikan jam pelajaran dan mengevaluasi pelajaran akidah.
3. Membersihkan kitab-kitab yang merujuk akidah.
4. Menolak akidah yang jahat.
Nama : al mar'tus sholihah
BalasHapusNim : 52105120004
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, ilmu kalam membahas persoalan-persoalan akidah atau keyakinan melalui penalaran dalil-dalil aqli (logika) untuk mendukung dalil-dalil naqli (teks wahyu) dari al-qur'an
dan hadist Nabi SAW . pembahasan ilmu ini bertujuan untuk membentengi akidah umat islam dari berbagai upaya penyesatan dan penyimpangan , serta untuk mempertahankannya dari upaya-upaya pendangkalan akidah yang dilakukan oleh non-muslim yang menghendaki kehancuran islam .
penyesatan , penyimpangan , dan pendangkalan aqidah sangat berbahaya bagi umat islam karena akan menyebabkan umat terjerumus kedalam praktik kemusrikan dan kekafiran .Mengingat akhir-akhir ini Umat Islam telah menghadapi berbagai macam cobaan, mulai dari munculnya beberapa aliran, salah satu penyebabnya adalah di kalangan kaum Muslimin telah terjadi perbedaan pendapat yang melahirkan berbagai aliran dalam aspek-aspek i’tiqad, politik dan fiqh. Perbedaan ini tidak sampai menyentuh inti agama Islam, misal mengenai keEsaan Allah, dengan kata lain bahwa perbedaan itu hanya menyentuh msalah-masalah yang bukan prinsipal.
Akan tetapi perbedaan mengenai aqidah merupakan suatu keburukan, hal ini berdasar atas perkataan Zainab binti Jahsy dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari:
"Nabi terbangun dalam keadaan wajah kemerah merahan seraya bersabda " tiada Tuhan selain Allah . Celakalah orang-orang Arab karena suatu kejahatan yang telah dekat"
Sabda Nabi tersebut mengisyaratkan tentang perselisihan yang akan terjadi diantara kaum Muslimin sepeninggal beliau. Dalam sebuah hadis yang lain di riwayatkan bahwa Nabi bersabda:
"Kaum Yahudi teepecah menjadi tujuh puluh satu golongan, Kaum Nasrani terpecah menjadi tujuh puluh dua golongan, dan Umatku akan terpecah pula menjadi tujuh puluh tiga golongan".Para Ulama hadits telah membicarakan kesahihan hadits yang diriwayatkan oleh para perawi yang berbeda-beda ini.Ql-Muqabbalu umpamanya, dalam kitabnya yang berjudul al-'Ilmi al-Syamikh mengatakan bahwa hadis tentang perpecahan umat kedalam 73 golongan itu mempunyai banyak riwayat yang saling menguatkan sehingga tidak ada keraguan sedikit pun tentang makna yang dikandungnya.
Nama : Evelin Diah Gustari
BalasHapusNim : 52105120009
Sem:2/pendidikan agama IslamDalam Ilmu Kalam di bahas tentang berbagai persoalan tentang aqidah atau keyakinan, baik melalui penalaran dalil aqli untuk mendukung dalil-dalil naqli maupun dari Al-Qur'an dan Hadits Nabi SAW. Tujuan ataupun fungsi dari pembahasan ini adalah untuk membentengi Aqidah Umat Islam dari berbagai macam upaya penyesatan dan penyimpangan, hingga bertujuan untuk mempertahankan dari upaya pendangkalan yang di lakukan oleh orang-orang yang menghendaki kehancuran Islam.
Aqidah Islam berawal dari keyakinan kepada zat mutlak yang Maha Esa yang disebut Allah. Allah Maha Esa dalam zat, sifat, perbuatan dan wujudnya. Kemaha-Esaan Allah dalam zat, sifat, perbuatan dan wujdunya itu disebut tauhid. Tauhid menjadi inti rukun iman.
Penerapan Ilmu Kalam dalam mempertahankan dan membina Aqida Islam dapat dilakukan melalui tiga model pembelajaran yakni:
1. Formal melalui Sekolah
Mengajarkan Ilmu Kalam melalui sekolah maupun perguruan tinggi sangat penting, agar dalam membentengi Aqidah anak-anak, remaja dan generasi muda sedini mungkin sehingga tidak mudah terjadinya penyesatan maupun penyimpangan bagi mereka. Mempertahankan Aqida sebagai bagian integral didalam sistem ajaran Islam.
Logika berpikir dalam Ilmu Kalam sudah semestinya dikenalkan dan dibangun dengan tujuan menumbuhkan kesadaran tentang wujud Allah sebagai Zat yang Wajib di sembah dan di patuhi segala perintah-Nya, kesadaran tentang penciptaan alam dan Manusia yang sangat kreatif, unik dan canggih sehingga merangsang proses internalisasi Nilai-Nilai keImanan dalam praktik Ibadah dan Perilaku sehari-hari.
Pembelajaran Aqidah tidak saja merangsang Logika berfikir tentang keEsaan Allah dan pencipta alam semesta, tetapi menjangkau pengkajian tentang dasar-dasar Filosofis dan Logika dalam berbagai isu dan tema Teologis yang Strategis. Hal ini akan membentuk wacana dialog yang terbuka dan kondusif sehingga mampu membentengi dirinya dari kesesatan dan kemuslihatan Aqida agama lain
2. Non Formal
Dengan melalui ceramah agama, Khutbah, Pelatihan dakwah dan kegiatan formal lainnya dapat dilakukan dengan tujuan untuk meneguhkan umat Islam agar terap mengEsakan Allah, meyakini kebenaran Islam, meyakini kerasulan Muhammad SAW., dan meyakini kebenaran hal-hal Gaib lainnya, seperti kepastian tentang keadilan Tuhan dan pembalasan tentang Amal Manusia dengan Surga dan Neraka.
3. Pembelajaran Khusus Tentang Perbandingan Agama Dalam masyarakat mungkin tidaklah semua memiliki kempuan Metodologis dalam membandingkan berbagai ajaran agama, oleh karena itu didalam pembelajaran khusus tentang perbandingan Agama hanya dapat diikuti oleh masyarakat yang memiliki kemampuan tersebut, tentu dengan tetap melihat keunggulan dan keistimewaan akidah Islam.
Tujuan dari Pembelajaran khusus ini adalah bagaimana agar mayarakat yang mengikuti pembelajaran ini di dorong untuk bisa menemukan pijakan-pijakan teologis dalam mengemukakan berbagai kelemahan agama lain atau keyakinan umat lain serta bisa bersentuhan dengan keyakinan-keyakinan agama lain yang pijakan teologisnya sangat kuat sehingga sulit untuk dipatahkan.
Selain dari tiga model pembelajaran yng telah di bahas diatas, penerapan Ilmu Kalam dalam kehidupan yang Agamis dapat dilakukan dengan cara menyadari dan merenungkan secara sistematis hakikat penciptaan alam semesta, tanda-tanda kehidupan dan kematian disekitar manusia, kepastian tentang keadilan Tuhan di alam Akhirat, dan hal-hal yang berkaitan dengan Tuhan dalam berbagai ciptaan-Nya.
Nama : Muhammad Tajuddin Arif
BalasHapusNim : 52105120031
Prodi : PAI
Ilmu kalam merupakan objek kajian berupa ilmu pengetahuan dalam agama Islam yang dikaji dengan menggunakan dasar berfikir berupa logika dan dasar kepercayaan-kepercayaan pribadi atau suatu golongan untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan akan eksistensi atau keberadaan Allah, bagaimana Allah, seperti apa wujudnya dan pertanyaan-pertanyaan sejenis lainnya yang berhubungan dengan
Allah. Objek pemikiran kalam itu adalah Tuhan serta hubungan-Nya
dengan alam semesta dan isinya, terutama manusia. Lebih spesifik lagi, pemikiran kalam itu memusatkan pada upaya mendefinisikan posisi manusia dalam kaitannya dengan Tuhan sebagai pencipta. Oleh karena itu, pemikiran kalam akan membicarakan manusia, yang kaitan dengan kebebasan dan keterikatannya, sumber
pengetahuannya serta persepsinya tentang iman, dan membicarakan Tuhan, dalam kaitan dengan kekuasaan dan kehendak mutlak-Nya, keadilan serta perbuatan dan sifat-sifat-Nya.
Konstribusi Ilmu Kalam dalam menambah atau mempertahankan Aqidah Islamiyah, yaitu :
1. Memperbaiki sholat. Karena keimanan dan ketakwaan seseorang dapat terlihat dari sholatnya.
2. Membaca Al-Qur'an. Karena Al-Qur'an adalah pedoman hidup manusi, petunjuk bagi umat Manusi, maka dari itu kita perlu membaca Al-Qur'an dan mempelajari makna yang terkandung.
3. Berkumpul dengan orang yang Sholeh. Karena kita harus menjaga ketakwaan dan keimanan, dengan berkumpul bersama orang yang Sholeh kita dapat ilmu dan bisa berdiskusi hal yang bermanfaat. Agar terhindar dari pergaulan bebas.
4. Mengikuti majlis ilmu. Dengan menghadiri acara-acara ceramah/kultum agar kita dapat meningkatkan ilmu.
5. Mengikuti sunah Rasul. Karena dengan mengikuti Sunnah Rasul kita dapat diampuni dan ditunjukkan arah jalan yang baik dan diampuni dosanya.
Nama : Ana Rohilah Ila Maghfirotillah
BalasHapusNim : 52105120006
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Dalam Ilmu Kalam membahas tentang berbagai masalah tentang aqidah atau keyakinan, baik melalui dalil aqli untuk mendukung dalil-dalil naqli maupun dari Al-Qur'an dan Hadits Nabi SAW. Tujuan atau fungsi dari pembahasan ini adalah untuk membentengi Aqidah Umat Islam dari berbagai macam upaya penyesatan dan penyimpangan, hingga bertujuan untuk mempertahankan dari upaya pendangkalan yang dilakukan oleh orang-orang yang menginginkan kehancuran Islam. Pengertian Ilmu kalam sendiri adalah ilmu yang berisi alasan-alasan untuk mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman dengan menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisi bantahan-bantahan terhadap orang-orang yang menyeleweng dari kepercayaan salaf dan ahli sunah.
Mengingat akhir-akhir ini Umat Islam menghadapi berbagai macam cobaan, mulai dari munculnya beberapa aliran, salah satu penyebabnya adalah di kalangan kaum Muslimin telah terjadi perbedaan pendapat yang melahirkan berbagai aliran dalam aspek-aspek i'tiqad, politik dan fiqh. Perbedaan ini tidak sampai menyentuh inti agama Islam, misal mengenai keEsaan Allah, dengan kata lain bahwa perbedaan itu hanya menyentuh masalah-masalah yang bukan prinsipal. Akan tetapi perbedaan antara aqidah adalah suatu keputusan
Nama : M.sahlan as safi'i
BalasHapusNim : 52105120019
Prodi : pendidikan agama islam
Dalam Ilmu Kalam membahas tentang berbagai masalah tentang aqidah atau keyakinan, baik melalui dalil aqli untuk mendukung dalil-dalil naqli maupun dari Al-Qur'an dan Hadits Nabi SAW. Tujuan atau fungsi dari pembahasan ini adalah untuk membentengi Aqidah Umat Islam dari berbagai macam upaya penyesatan dan penyimpangan, hingga bertujuan untuk mempertahankan dari upaya pendangkalan yang dilakukan oleh orang-orang yang menginginkan kehancuran Islam. Pengertian Ilmu kalam sendiri adalah ilmu yang berisi alasan-alasan untuk mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman dengan menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisi bantahan-bantahan terhadap orang-orang yang menyeleweng dari kepercayaan salaf dan ahli sunah.
Konstribusi Ilmu Kalam dalam menambah atau mempertahankan Aqidah Islamiyah, yaitu :
1. Memperbaiki sholat. Karena keimanan dan ketakwaan seseorang dapat terlihat dari sholatnya.
2. Membaca Al-Qur'an. Karena Al-Qur'an adalah pedoman hidup manusi, petunjuk bagi umat Manusi, maka dari itu kita perlu membaca Al-Qur'an dan mempelajari makna yang terkandung.
3. Berkumpul dengan orang yang Sholeh. Karena kita harus menjaga ketakwaan dan keimanan, dengan berkumpul bersama orang yang Sholeh kita dapat ilmu dan bisa berdiskusi hal yang bermanfaat. Agar terhindar dari pergaulan bebas.
4. Mengikuti majlis ilmu. Dengan menghadiri acara-acara ceramah/kultum agar kita dapat meningkatkan ilmu.
5. Mengikuti sunah Rasul. Karena dengan mengikuti Sunnah Rasul kita dapat diampuni dan ditunjukkan arah jalan yang baik dan diampuni dosanya.
NAMA : AINUN NADLIFA
BalasHapusNIM : 52105120035
PRODI : PAI (SMT 2)
Menurut Ibnu Khaldun bahwa Ilmu kalam adalah ilmu yang berisi alasan-alasan untuk mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman dengan menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisi bantahan-bantahan terhadap orang-orang yang menyeleweng dari kepercayaan salaf dan ahli sunah.
Sebagaimana diketahui bahwa dasar pokok utama dalam Islam adalah aqidah atau keyakinan secara etimologik, aqidah berarti credo, keyakinan hidup, dan secara khusus aqidah berarti kepercayaan dalam hati, diikrarkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan. Menurut Arifin Zainal Dzamaris, aqidah istilah suatu yang dianut oleh manusia dan diyakini apakah berwujud agama atau lainnya.
Aqidah Islam berawal dari keyakinan kepada zat mutlak yang Maha Esa yang disebut Allah. Allah Maha Esa dalam zat, sifat, perbuatan dan wujudnya. Kemaha-Esaan Allah dalam zat, sifat, perbuatan dan wujdunya itu disebut tauhid. Tauhid menjadi inti rukun iman.
Penerapan ilmu kalam, dimana ilmu kalam membahas tentang perTuhanan, keyakinan pastinya berkenaan dengan aqidah.Pembahasan keTuhanan dan sebagainya dalam ilmu kalam, akan merembet pada aqidah, misalnya arkan Al Iman, membahas tentang keimanan yang juga berkaitan dengan bagaimana ilmu kalam di bahas untuk tetapmempertahankan aqidah walau lewat saling melempar argumen – argumen.
Obyek materi pembahasan mengenai aqidah pada umumnya adalah Arkan Al-Iman, yaitu:
1. Iman kepada Allah swt.
2. Uman kepada malaikat (termasuk pembahasan tentang makhluk rohani lainnya seperti Jin, iblis dan syaitan).
3. Iman kepada kitab-kitab Allah.
4. Iman kepada Rasul Allah.
5. Iman kepada hari akhir.
6. Iman kepada taqdir Allah.
Penerapan Ilmu Kalam dalam mempertahankan dan membina Aqida Islam dapat dilakukan melalui tiga model pembelajaran yakni:
1. Formal melalui Sekolah
Mengajarkan Ilmu Kalam melalui sekolah maupun perguruan tinggi sangat penting, agar dalam membentengi Aqidah anak-anak, remaja dan generasi muda sedini mungkin sehingga tidak mudah terjadinya penyesatan maupun penyimpangan bagi mereka. Mempertahankan Aqida sebagai bagian integral didalam sistem ajaran Islam.
Pembelajaran Aqidah tidak saja merangsang Logika berfikir tentang keEsaan Allah dan pencipta alam semesta, tetapi menjangkau pengkajian tentang dasar-dasar Filosofis dan Logika dalam berbagai isu dan tema Teologis yang Strategis. Hal ini akan membentuk wacana dialog yang terbuka dan kondusif sehingga mampu membentengi dirinya dari kesesatan dan kemuslihatan Aqida agama lain
2. Non Formal
Dengan melalui ceramah agama, Khutbah, Pelatihan dakwah dan kegiatan formal lainnya dapat dilakukan dengan tujuan untuk meneguhkan umat Islam agar terap mengEsakan Allah, meyakini kebenaran Islam, meyakini kerasulan Muhammad SAW., dan meyakini kebenaran hal-hal Gaib lainnya, seperti kepastian tentang keadilan Tuhan dan pembalasan tentang Amal Manusia dengan Surga dan Neraka.
3. Pembelajaran Khusus Tentang Perbandingan Agama Dalam masyarakat mungkin tidaklah semua memiliki kempuan Metodologis dalam membandingkan berbagai ajaran agama, oleh karena itu didalam pembelajaran khusus tentang perbandingan Agama hanya dapat diikuti oleh masyarakat yang memiliki kemampuan tersebut, tentu dengan tetap melihat keunggulan dan keistimewaan akidah Islam.
Nama: Akhmad Amin Aziz
BalasHapusNim: 52105120003
Ilmu kalam merupakan salah satu ilmu islam, yang dibahas adalah iman dan akidah islam yang perlu di peluk oleh seorang muslim. Ilmu kalam akan memberikan pondasi atau dasar keimanan pada seseorang yang mempelajarinya karena dalam ilmu kalam pada agama islam akan dibahas mengenai masalah ketuhanan (allah) beserta sifat-nya, nabi dan rosul, hal hal ghaib, alam akhirat yang disertai penjelasam menggunakan sumber dari dalil-dalil yang benar. Mengingat akhir-akhir ini Umat Islam telah menghadapi berbagai macam cobaan, mulai dari munculnya beberapa aliran, salah satu penyebabnya adalah di kalangan kaum Muslimin telah terjadi perbedaan pendapat yang melahirkan berbagai aliran dalam aspek-aspek i’tiqad, politik dan fiqh. Perbedaan ini tidak sampai menyentuh inti agama Islam, misal mengenai keEsaan Allah, dengan kata lain bahwa perbedaan itu hanya menyentuh masalah-masalah yang bukan prinsipal.
Penerapan Ilmu kalam, dimana ilmu kalam membahas tentang perTuhanan, keyakinan pastinya berkenaan dengan aqidah.Pembahasan ke Tuhanan dan sebagainya dalam ilmu kalam, akan merembet pada aqidah, misalnya arkan Al Iman, membahas tentang keimanan yang juga berkaitan dengan bagaimana ilmu kalam di bahas untuk tetapmempertahankan aqidah walau lewat saling melempar
argumen- argumen.
Penerapan Ilmu Kalam Dalam mempertahankan aqidah agama Islam :
-Melalui jalur formal , Penerapan ilmu kalam dalam jalur formal melalui pemelajaran di sekolah ataupun perguruan tinggi.
- Jalur informal, dapat diwujudkan melalui berbagai kegiatan seperti ceramah agama, seminar, khutbah, studi kelompok, penelitian serta pemanfaaatan berbagai media informasi lainnya.
- Pembelajaran Khusus Tentang Perbandingan Agama Dalam Masyarakat.
Cara mempertahankan aqidah:
1. Kembali Kepada Allah yang mana dimulai dari diri sendiri,maksudnya kita harus berusaha menjadikan diri agar dekat dengan Allah dengan mengerjakan perintahnya dan menjauhi laranganya.
2. Memberikan jam pelajaran dan mengevaluasi pelajaran akidah.
3. Membersihkan kitab-kitab yang merujuk akidah.
4. Menolak akidah yang jahat.
nama : Rakhmat Nur Amanulloh
BalasHapusNIM : 52105120023
Sebagaimana diketahui bahwa dasar pokok utama dalam Islam adalah aqidah atau keyakinan secara etimologik, aqidah berarti credo, keyakinan hidup, dan secara khusus aqidah berarti kepercayaan dalam hati, diikrarkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan. Menurut Arifin Zainal Dzamaris, aqidah istilah suatu yang dianut oleh manusia dan diyakini apakah berwujud agama atau lainnya.Aqidah Islam berawal dari keyakinan kepada zat mutlak yang Maha Esa yang disebut Allah. Allah Maha Esa dalam zat, sifat, perbuatan dan wujudnya. Kemaha-Esaan Allah dalam zat, sifat, perbuatan dan wujdunya itu disebut tauhid. Tauhid menjadi inti rukun iman.Penerapan Ilmu Kalam dalam mempertahankan dan membina Aqida Islam dapat dilakukan melalui tiga model pembelajaran yakni:
1. Formal melalui Sekolah
Mengajarkan Ilmu Kalam melalui sekolah maupun perguruan tinggi sangat penting, agar dalam membentengi Aqidah remaja dan generasi muda. Pembelajaran Aqidah tidak saja merangsang Logika berfikir tentang keEsaan Allah dan pencipta alam semesta, tetapi menjangkau pengkajian tentang dasar-dasar Filosofis dan Logika dalam berbagai isu dan tema Teologis yang Strategis. Hal ini akan membentuk wacana dialog yang terbuka dan kondusif sehingga mampu membentengi dirinya dari kesesatan dan kemuslihatan Aqidah agama lain
2. Non Formal
Dengan melalui ceramah agama, Khutbah, Pelatihan dakwah dan kegiatan formal lainnya dapat dilakukan dengan tujuan untuk meneguhkan umat Islam agar terap mengEsakan Allah, meyakini kebenaran Islam, meyakini kerasulan Muhammad SAW.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Fatimatus Zahro
BalasHapusNim : 52105120011
Dalam ilmu kalam membahas masalah tentang aqidah atau keyakinan baik melalui dalil aqli untuk mendukung dalil-dalil naqli maupun dari Al-Qur'an dan Hadits Nabi SAW. Tujuan atau fungsi dari pembahasan ini adalah untuk membentengi Aqidah Umat Islam dari berbagai macam upaya penyesatan dan penyimpangan, hingga bertujuan untuk mempertahankan dari upaya pendangkalan yang dilakukan oleh orang-orang yang menginginkan kehancuran Islam. Pengertian Ilmu kalam sendiri adalah ilmu yang berisi alasan-alasan untuk mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman dengan menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisi bantahan-bantahan terhadap orang-orang yang menyeleweng dari kepercayaan salaf dan ahli sunah.
Adapun penerapan dalam Ilmu Kalam mempertahankan dan membina Aqida Islam dapat dilakukan melalui tiga model pembelajaran yakni:
1. Formal melalui Sekolah
Mengajarkan Ilmu Kalam melalui sekolah maupun perguruan tinggi sangat penting, agar dalam membentengi Aqidah anak-anak, remaja dan generasi muda sedini mungkin sehingga tidak mudah terjadinya penyesatan maupun penyimpangan bagi mereka. Mempertahankan Aqida sebagai bagian integral didalam sistem ajaran Islam.
Pembelajaran Aqidah tidak saja merangsang Logika berfikir tentang keEsaan Allah dan pencipta alam semesta, tetapi menjangkau pengkajian tentang dasar-dasar Filosofis dan Logika dalam berbagai isu dan tema Teologis yang Strategis. Hal ini akan membentuk wacana dialog yang terbuka dan kondusif sehingga mampu membentengi dirinya dari kesesatan dan kemuslihatan Aqida agama lain
2. Non Formal
Dengan melalui ceramah agama, Khutbah, Pelatihan dakwah dan kegiatan formal lainnya dapat dilakukan dengan tujuan untuk meneguhkan umat Islam agar terap mengEsakan Allah, meyakini kebenaran Islam, meyakini kerasulan Muhammad SAW., dan meyakini kebenaran hal-hal Gaib lainnya, seperti kepastian tentang keadilan Tuhan dan pembalasan tentang Amal Manusia dengan Surga dan Neraka.
3.Pembelajaran Khusus Tentang Perbandingan Agama Dalam masyarakat mungkin tidaklah semua memiliki kemampuan Metodologis dalam membandingkan berbagai ajaran agama, oleh karena itu didalam pembelajaran khusus tentang perbandingan Agama hanya dapat diikuti oleh masyarakat yang memiliki kemampuan tersebut, tentu dengan tetap melihat keunggulan dan keistimewaan akidah Islam.
Nama : Zahrotun Najah
BalasHapusNIM : 52105120029
Dalam Ilmu Kalam di bahas tentang berbagai persoalan tentang aqidah atau keyakinan, baik melalui penalaran dalil aqli untuk mendukung dalil-dalil naqli maupun dari Al-Qur'an dan Hadits Nabi SAW. Tujuan ataupun fungsi dari ini adalah untuk membentengi Aqidah Umat Islam dari berbagai macam upaya penyesatan dan penyimpangan, hingga bertujuan untuk mempertahankan dari upaya pendangkalan yang di lakukan oleh orang-orang yang menghendaki kehancuran Islam.
Sebagaimana diketahui bahwa dasar pokok utama dalam Islam adalah aqidah atau keyakinan secara etimologik, aqidah berarti credo, keyakinan hidup, dan secara khusus aqidah berarti kepercayaan dalam hati, diikrarkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan. Menurut Arifin Zainal Dzamaris, aqidah istilah suatu yang dianut oleh manusia dan diyakini apakah berwujud agama atau lainnya
Aqidah Islam berawal dari keyakinan kepada zat mutlak yang Maha Esa yang disebut Allah. Allah Maha Esa dalam zat, sifat, perbuatan dan wujudnya. Kemaha-Esaan Allah dalam zat, sifat, perbuatan dan wujdunya itu disebut tauhid. Tauhid menjadi inti rukun iman.
Kontribusi Ilmu Kalam menurut pemahaman saya adalah Ilmu Agama membawa nilai-nilai kehidupan bagi manusia, sehingga memberikan pengaruh yang luar biasa dalam kehidupan sehari-hari. Dan menurut saya manusia harus beragama karena manusia tidak memiliki standar moral sendiri, dan untuk membuat keteraturan dalam hidup dan masyarakat serta agar mendapatkan "ketenangan hati dan kebahagian" maka diperlukan standar moral objektif yang diatur oleh kekuasaan yang lebih besar dan hakiki, yaitu ALLAH Subhanahu Wa Taala. Pendapat saya agama Islam itu berfungsi sebagai jalan untuk menggapai kemaslahatan, ketenangan dan kedamaian serta keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat. Tak satupun ajaran dari Islam, baik perintah maupun larangan, yang bertujuan untuk menciptakan kerusakan di muka bumi ini atau kesengsaraan di akhirat nanti. Dan saya sangat bersyukur terlahir dari keluarga paham betul indahnya Islam. Betapa Islam sangat berkontribusi dalam semua kehidupan, hingga bagi saya agama adalah sesuatu yang memeluk saya dalam dekapan ketenangan Nya. Karena saya sudah mengenal agama dan sudah mencintainya bahkan percaya bahwa kontribusi agama islam itu ada maka insyaallah Aqidah saya kuat, dan tentunya saya akan mempertahankan karena ini sebagian dari kebahagiaan saya yang juga merupakan kewajiban saya pribadi tanpa ada paksaan dari pihak manapun karena inilah tujuan orang tua saya mengajari arti sebuah ikhlas dan belajar pada madrasah dari kecil hingga bisa masuk Universitas.
Apabila ada tutur kata yang tak berkenan di hati saya minta maaf yang sebesar-besarnya.
Nama : Zulfah el husnah
BalasHapusNim : 52105120030
Dalam Ilmu Kalam di bahas tentang berbagai persoalan tentang aqidah atau keyakinan, baik melalui penalaran dalil aqli untuk mendukung dalil-dalil naqli maupun dari Al-Qur'an dan Hadits Nabi SAW. Tujuan ataupun fungsi dari pembahasan ini adalah untuk membentengi Aqidah Umat Islam dari berbagai macam upaya penyesatan dan penyimpangan, hingga bertujuan untuk mempertahankan dari upaya pendangkalan yang di lakukan oleh orang-orang yang menghendaki kehancuran Islam.
Mengingat akhir-akhir ini Umat Islam telah menghadapi berbagai macam cobaan, mulai dari munculnya beberapa aliran, salah satu penyebabnya adalah di kalangan kaum Muslimin telah terjadi perbedaan pendapat yang melahirkan berbagai aliran dalam aspek-aspek i’tiqad, politik dan fiqh. Perbedaan ini tidak sampai menyentuh inti agama Islam, misal mengenai keEsaan Allah, dengan kata lain bahwa perbedaan itu hanya menyentuh masalah-masalah yang bukan prinsipal.
Penerapan Ilmu Kalam dalam mempertahankan dan membina Aqida Islam dapat dilakukan melalui tiga model pembelajaran yakni:
1.Mengajarkan Ilmu Kalam melalui sekolah maupun perguruan tinggi sangat penting, agar dalam membentengi Aqidah anak-anak, remaja dan generasi muda sedini mungkin sehingga tidak mudah terjadinya penyesatan maupun penyimpangan bagi mereka. Mempertahankan Aqida sebagai bagian integral didalam sistem ajaran Islam.
2.Dengan melalui ceramah agama, Khutbah, Pelatihan dakwah dan kegiatan formal lainnya dapat dilakukan dengan tujuan untuk meneguhkan umat Islam agar terap mengEsakan Allah, meyakini kebenaran Islam, meyakini kerasulan Muhammad SAW., dan meyakini kebenaran hal-hal Gaib lainnya, seperti kepastian tentang keadilan Tuhan dan pembalasan tentang Amal Manusia dengan Surga dan Neraka.
3.Perbandingan Agama Dalam masyarakat mungkin tidaklah semua memiliki kempuan Metodologis dalam membandingkan berbagai ajaran agama, oleh karena itu didalam pembelajaran khusus tentang perbandingan Agama hanya dapat diikuti oleh masyarakat yang memiliki kemampuan tersebut, tentu dengan tetap melihat keunggulan dan keistimewaan akidah Islam.
Tujuan dari Pembelajaran ini adalah bagaimana agar mayarakat yang mengikuti pembelajaran ini di dorong untuk bisa menemukan pijakan-pijakan teologis dalam mengemukakan berbagai kelemahan agama lain atau keyakinan umat lain serta bisa bersentuhan dengan keyakinan-keyakinan agama lain yang pijakan teologisnya sangat kuat sehingga sulit untuk dipatahkan.
Nama : Fina Imaniyah
BalasHapusNIM : 52105120012
Ilmu kalam merupakan objek kajian berupa ilmu pengetahuan dalam agama
Islam yang dikaji dengan menggunakan dasar berfikir berupa logika dan dasar
kepercayaan-kepercayaaan pribadi atau suatu golongan untuk menjawab pertanyaanpertanyaan akan eksistensi atau keberadaan Allah, bagaimana Allah, seperti apa
wujudnya dan pertanyaan-pertanyaan sejenis lainnya yang berhubungan dengan
Allah. Ilmu kalam, sebagaimana didefinisikan oleh Al-Ijl, adalah ilmu yang member
kemampuan untuk membuktikan kebebasan akidah agama (Islam) dengan
mengajukan hujjah guna melenyapkan keragu-raguan. Dalam kaitan ini, ilmu kalam
di samping membahas soal keesaan Allah, juga membahas soal-soal kerasulan,
wahyu, kita suci yaitu al-Qur’an, soal orang yang percaya kepada ajaran itu, yakni
orang kafir dan musyrik, soal hubungan makhluk dan khalik, terutama manusia dan
penciptanya, soal akhir hidup manusia, yaitu soal surga dan neraka. Ilmu kalam disebut juga ilmu al-aqa’id yakni ilmu yang membicarakan
tentang wujudnya Allah, sifat yang semestinya ada pada-Nya, sifat-sifat yang tidak
ada padanya, dan sifat-sifat yang mungkin ada padanya, dan membicarakan rasulrasul Allah,untuk menetapkan kerasulnya dan sifat-sifat yang harus ada padanya.7
Husain Affandi al-jasr mengatakan “ Ilmu kalam adalah ilmu yang membahas hal-hal
yang menetapkan aqidah agama dengan dalil-dalil yang meyakinkan”. Ilmu kalam memiliki definisi yang lebih spesifik yaitu sebagai ilmu yang
mempelajari tentang menetapkan kepercayaan atau keimanan terhadap agama Islam
dengan menggunakan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan, sehingga terdapat
pokok bahasan rukun iman yang ada pada Islam disertai dengan bukti yang
menguatkan keimanan.
Ilmu kalam sebagai suatu bahasan yang berkaitan dengan argumen dan dalil –
dalil dalam Islam yang bersifat rasional (menguatkan) sebagai bentuk pembelaan atas
akidah yang diimani (Islam) memiliki ruang lingkup bahasan meliputi Illahiyat,
Nubuwat, Rohaniyyat, Sam’iyyat.
Nama : Muchammad Nurhasyim Hasanuddin
BalasHapusNim : 52105120017
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Dalam Ilmu Kalam di bahas tentang berbagai persoalan tentang aqidah atau keyakinan, baik melalui penalaran dalil aqli untuk mendukung dalil-dalil naqli maupun dari Al-Qur'an dan Hadits Nabi SAW. Tujuan ataupun fungsi dari pembahasan ini adalah untuk membentengi Aqidah Umat Islam dari berbagai macam upaya penyesatan dan penyimpangan, hingga bertujuan untuk mempertahankan dari upaya pendangkalan yang di lakukan oleh orang-orang yang menghendaki kehancuran Islam.Mengingat akhir-akhir ini Umat Islam telah menghadapi berbagai macam cobaan, mulai dari munculnya beberapa aliran, salah satu penyebabnya adalah di kalangan kaum Muslimin telah terjadi perbedaan pendapat yang melahirkan berbagai aliran dalam aspek-aspek i’tiqad, politik dan fiqh.
Ilmu kalam yang pada dasarnya membahas tentang dasar-dasar tentang Tuhan, tentu akan sangat berkaitan dengan keimanan. Keimanan artinya adalah percaya atau meyakini. Seseorang tidak akan dapat mempercayai sesuatu atau meyakini sesuatu jika tanpa ada landasan ilmu pengetahuan dan dasar realitas yang sangat kuat.Hal ini tentu menjadi alasan bahwa manusia harus mengetahui pengetahuan atau alasan alasan mengenai keimanannya. Segala hal tentang apa yang di yakini, di amalkan, dan juga dijalankan dalam hidup manusia akan dimintai pertanggung jawabannya kelak di akhirat.
Konstribusi Ilmu Kalam dalam menambah atau mempertahankan Aqidah Islamiyah, yaitu :
1.Memperkuat Dasar Pengetahuan tentang Islam
Dengan mempelajari ilmu kalam salah satu manfaatnya adalah kita dapat mengetahui dasar-dasar ilmu atau ajaran islam terutama masalah Ketuhanan dan Rasul beserta perintah universal ajarannya.
2.Tidak Mudah Melenceng dari Ajaran Agama
Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS Al Baqarah : 257)
Dengan mempelajari ilmu kalam pula, sebagaimana disampaikan dalam ayat di atas, tentu seseorang tidak mudah melenceng dari ajaran agama. Hal ini sebagaimana Allah sebagai pelindungnya dan juga terdapat jelas perbedaan antara perilaku kekafiran dan kemusyrikan. Tinggal manusia saja mau melaksanakannya atau tidak.
3.Dapat Menerapkan Secara Konsisten Amalan Islam
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. (QS Al Ahqaf : 13)
Mempelajari ilmu kalam dalam islam juga tentu membuat kita tetap istiqamah dalam jalan Allah, hal ini karena telah diperkuat dengan ilmu islam dan dasar-dasar pengetahuan sebagai pondasi keimanannya. Tentu tidak akan mudah retak dibanding yang hanya sekedar meyakini tanpa dasar ilmu pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Oleh karena itu,sangat tidak diragukan lagi untuk mempelajari ilmu kalam.karena sudah sangat jelas bahwa penjelasan di atas tidak akan mudah digoyahkan akidahnya seorang muslimin dalam mendalami ilmu kalam tersebut.Namun semua itu harus disandarkan kepada yang maha kuasa ( ALLAH ).
Nama : Auliya Angeli
BalasHapusNim : 52105120008
Prodi : PAI
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, ilmu kalam membahas persoalan-persoalan akidah atau keyakinan melalui penalaran dalil-dalil aqli (logika) untuk mendukung dalil-dalil naqli (teks wahyu) dari al-qur'an
dan hadist Nabi SAW . pembahasan ilmu ini bertujuan untuk membentengi akidah umat islam dari berbagai upaya penyesatan dan penyimpangan , serta untuk mempertahankannya dari upaya-upaya pendangkalan akidah yang dilakukan oleh non-muslim yang menghendaki kehancuran islam .
penyesatan , penyimpangan , dan pendangkalan aqidah sangat berbahaya bagi umat islam karena akan menyebabkan umat terjerumus kedalam praktik kemusrikan dan kekafiran
Nama : Muhammad Faiq Muchyiddin Al-hady
BalasHapusNIM : 52105120018
Didalam Ilmu Kalam membahas tentang berbagai persoalan tentang aqidah atau keyakinan, baik melalui penalaran dalil aqli untuk mendukung dalil-dalil naqli maupun dari Al-Qur'an dan Hadits Nabi SAW. Tujuan ataupun fungsi dari pembahasan ini adalah untuk membentengi Aqidah Umat Islam dari berbagai macam upaya penyesatan dan penyimpangan, hingga bertujuan untuk mempertahankan dari upaya pendangkalan yang di lakukan oleh orang-orang yang menghendaki kehancuran Islam.Mengingat akhir-akhir ini Umat Islam telah menghadapi berbagai macam cobaan, mulai dari munculnya beberapa aliran, salah satu penyebabnya adalah di kalangan kaum Muslimin telah terjadi perbedaan pendapat yang melahirkan berbagai aliran dalam aspek-aspek i’tiqad, politik dan fiqh.
Ilmu kalam yang pada dasarnya membahas tentang dasar-dasar tentang Tuhan, tentu akan sangat berkaitan dengan keimanan. Keimanan artinya adalah percaya atau meyakini. Seseorang tidak akan dapat mempercayai sesuatu atau meyakini sesuatu jika tanpa ada landasan ilmu pengetahuan dan dasar realitas yang sangat kuat.Hal ini tentu menjadi alasan bahwa manusia harus mengetahui pengetahuan atau alasan alasan mengenai keimanannya. Segala hal tentang apa yang di yakini, di amalkan, dan juga dijalankan dalam hidup manusia akan dimintai pertanggung jawabannya kelak di akhirat.
Konstribusi Ilmu Kalam dalam menambah atau mempertahankan Aqidah Islamiyah, yaitu :
1. Memperbaiki sholat. Karena keimanan dan ketakwaan seseorang dapat terlihat dari sholatnya.
2. Membaca Al-Qur'an. Karena Al-Qur'an adalah pedoman hidup manusi, petunjuk bagi umat Manusi, maka dari itu kita perlu membaca Al-Qur'an dan mempelajari makna yang terkandung.
3. Berkumpul dengan orang yang Sholeh. Karena kita harus menjaga ketakwaan dan keimanan, dengan berkumpul bersama orang yang Sholeh kita dapat ilmu dan bisa berdiskusi hal yang bermanfaat. Agar terhindar dari pergaulan bebas.
4. Mengikuti majlis ilmu. Dengan menghadiri acara-acara ceramah/kultum agar kita dapat meningkatkan ilmu.
5. Mengikuti sunah Rasul. Karena dengan mengikuti Sunnah Rasul kita dapat diampuni dan ditunjukkan arah jalan yang baik dan diampuni dosanya.
Nama : Sabna Aulia Putri
BalasHapusNim : 52105120025
Ilmu Kalam merupakan salah satu ilmu Islam, sebuah disiplin rasional dan logis. Ilmu kalam merupakan sebuah ilmu yang mengkaji doktrin-doktrin dasar atau akidah-akidah pokok Islam (ushuluddin).
Pengertian Ilmu kalam secara etimologis ilmu adalah suatu pengetahuan dan kalam artinya perkataan atau percakapan. Kalam yang dimaksud bukan pembicaraan dalam pengertian sehari-hari, melainkan dalam pengertian pembicaraan yang bernalar dengan menggunakan logika. Ciri utama ilmu kalam ialah rasionalitas.
Jadi Ilmu Kalam adalah Ilmu yang membicarakan atau membahas tentang masalah ketuhanan, ketauhidan (mengesakan Tuhan) dengan menggunakan dalil-dalil pikiran dan disertai alasan-alasan yang rasional.
Kontribusi Ilmu Kalam dalam menambah atau mempertahankan Aqidah Islamiyah, yaitu :
1. Kita bisa mendirikan sholat 5 waktu dengan tepat waktu dan sesuai dengan syarat2 yang telah di tentukan
2. Mengikuti organisasi islam. Supaya bisa memperluas ilmu tentang agama islam.
3. Mengikuti majlis pengajian. Agar tetap terjalin silahturahmi ukhuwah islamiyah.
Nama : Lintang Nur Feka
BalasHapusNIM : 52105120015
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Dalam Ilmu Kalam di bahas tentang berbagai persoalan tentang aqidah atau keyakinan, baik melalui penalaran dalil aqli untuk mendukung dalil-dalil naqli maupun dari Al-Qur'an dan Hadits Nabi SAW. Tujuan ataupun fungsi dari ilmu kalam adalah untuk membentengi Aqidah Umat Islam dari berbagai macam upaya penyesatan dan penyimpangan, hingga bertujuan untuk mempertahankan dari upaya pendangkalan yang di lakukan oleh orang-orang yang menghendaki kehancuran Islam. Penerapan ilmu kalam, dimana ilmu kalam membahas tentang perTuhanan, keyakinan pastinya berkenaan dengan aqidah.Pembahasan keTuhanan dan sebagainya dalam ilmu kalam, akan merembet pada aqidah, misalnya arkan Al Iman, membahas tentang keimanan yang juga berkaitan dengan bagaimana ilmu kalam di bahas untuk tetapmempertahankan aqidah walau lewat saling melempar argumen – argumen.
Nama : Khoirima Amala
BalasHapusNIM : 52105120033
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Dalam Ilmu Kalam di bahas tentang berbagai persoalan tentang aqidah atau keyakinan, baik melalui penalaran dalil aqli untuk mendukung dalil-dalil naqli maupun dari Al-Qur'an dan Hadits Nabi SAW. Tujuan ataupun fungsi dari pembahasan ini adalah untuk membentengi Aqidah Umat Islam dari berbagai macam upaya penyesatan dan penyimpangan, hingga bertujuan untuk mempertahankan dari upaya pendangkalan yang di lakukan oleh orang-orang yang menghendaki kehancuran Islam.
Sebagaimana diketahui bahwa dasar pokok utama dalam Islam adalah aqidah atau keyakinan secara etimologik, aqidah berarti credo, keyakinan hidup, dan secara khusus aqidah berarti kepercayaan dalam hati, diikrarkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.
Aqidah Islam berawal dari keyakinan kepada zat mutlak yang Maha Esa yang disebut Allah. Allah Maha Esa dalam zat, sifat, perbuatan dan wujudnya. Kemaha-Esaan Allah dalam zat, sifat, perbuatan dan wujdunya itu disebut tauhid. Tauhid menjadi inti rukun iman.
Penerapan ilmu kalam, dimana ilmu kalam membahas tentang perTuhanan, keyakinan pastinya berkenaan dengan aqidah. Pembahasan keTuhanan dan sebagainya dalam ilmu kalam, akan merembet pada aqidah, misalnya arkan Al Iman, membahas tentang keimanan yang juga berkaitan dengan bagaimana ilmu kalam di bahas untuk tetap mempertahankan aqidah walau lewat saling melempar argumen – argumen.
Konstribusi Ilmu Kalam dalam menambah atau mempertahankan Aqidah Islamiyah, yaitu :
1. Mengajarkan Ilmu Kalam melalui sekolah maupun perguruan tinggi sangat penting, agar dalam membentengi Aqidah anak-anak, remaja dan generasi muda sedini mungkin sehingga tidak mudah terjadinya penyesatan maupun penyimpangan bagi mereka. Mempertahankan Aqida sebagai bagian integral didalam sistem ajaran Islam.
Logika berpikir dalam Ilmu Kalam sudah semestinya dikenalkan dan dibangun dengan tujuan menumbuhkan kesadaran tentang wujud Allah sebagai Zat yang Wajib di sembah dan di patuhi segala perintah-Nya, kesadaran tentang penciptaan alam dan Manusia yang sangat kreatif, unik dan canggih sehingga merangsang proses internalisasi Nilai-Nilai keImanan dalam praktik Ibadah dan Perilaku sehari-hari.
Pembelajaran Aqidah tidak saja merangsang Logika berfikir tentang keEsaan Allah dan pencipta alam semesta, tetapi menjangkau pengkajian tentang dasar-dasar Filosofis dan Logika dalam berbagai isu dan tema Teologis yang Strategis. Hal ini akan membentuk wacana dialog yang terbuka dan kondusif sehingga mampu membentengi dirinya dari kesesatan dan kemuslihatan Aqida agama lain
2. Dengan melalui ceramah agama, Khutbah, Pelatihan dakwah dan kegiatan formal lainnya dapat dilakukan dengan tujuan untuk meneguhkan umat Islam agar terap mengEsakan Allah, meyakini kebenaran Islam, meyakini kerasulan Muhammad SAW., dan meyakini kebenaran hal-hal Gaib lainnya, seperti kepastian tentang keadilan Tuhan dan pembalasan tentang Amal Manusia dengan Surga dan Neraka.
3. Pembelajaran Khusus Tentang Perbandingan Agama Dalam masyarakat mungkin tidaklah semua memiliki kempuan Metodologis dalam membandingkan berbagai ajaran agama, oleh karena itu didalam pembelajaran khusus tentang perbandingan Agama hanya dapat diikuti oleh masyarakat yang memiliki kemampuan tersebut, tentu dengan tetap melihat keunggulan dan keistimewaan akidah Islam.
Tujuan dari Pembelajaran khusus ini adalah bagaimana agar mayarakat yang mengikuti pembelajaran ini di dorong untuk bisa menemukan pijakan-pijakan teologis dalam mengemukakan berbagai kelemahan agama lain atau keyakinan umat lain serta bisa bersentuhan dengan keyakinan-keyakinan agama lain yang pijakan teologisnya sangat kuat sehingga sulit untuk dipatahkan.
Selain kontribusi yang telah di bahas diatas, penerapan Ilmu Kalam dalam kehidupan yang Agamis dapat dilakukan dengan cara menyadari dan merenungkan secara sistematis hakikat penciptaan alam semesta, tanda-tanda kehidupan dan kematian disekitar manusia, kepastian tentang keadilan Tuhan di alam Akhirat, dan hal-hal yang berkaitan dengan Tuhan dalam berbagai ciptaan-Nya.
Nama:Anggi Dwi Wahyudi
BalasHapusProdi:Pendidikan Agama Islam
Nim:52105120007
Dalam membentengi Aqidah agar tidak mudah terjadinya penyesatan maupun penyimpangan. Mempertahankan Aqida sebagai bagian integral didalam sistem ajaran Islam. Logika berpikir dalam Ilmu Kalam sudah semestinya dikenalkan dan dibangun dengan tujuan menumbuhkan kesadaran tentang wujud Allah sebagai Zat yang Wajib di sembah dan di patuhi segala perintah-Nya, kesadaran tentang penciptaan alam dan Manusia yang sangat kreatif, unik dan canggih sehingga merangsang proses internalisasi Nilai-Nilai keImanan dalam praktik Ibadah dan Perilaku sehari-hari.Pembelajaran Aqidah tidak saja merangsang Logika berfikir tentang keEsaan Allah dan pencipta alam semesta, tetapi menjangkau pengkajian tentang dasar-dasar Filosofis dan Logika dalam berbagai isu dan tema Teologis yang Strategis. Hal ini akan membentuk wacana dialog yang terbuka dan kondusif sehingga mampu membentengi diri dari kesesatan dan kemuslihatan Aqida agama lain.
Nama: Nisa'Ul Fauziyah
BalasHapusNIM: 52105120020
Ilmu kalam adalah ilmu yang membahas tentang wujudnya Allah , sifat - sifat Allah yang ada dan tidak ada pada Allah, sifat - sifat rasul Allah , dan membahas tentang tasawuf maupun filsafat. Yang dibahas baik melalui dalil aqli maupun dalil naqli.
Koontribusi ilmu kalam dalam menambah/mempertahankan aqidah kita dengan cara kita mengikuti kajian - kajian rutin, mengikuti pelajaran ilmu kalam / aqidah yang ada di sekolah atau perguruan tinggi.
Nama : Fairuz Abbiyyu Zakia
BalasHapusNIM : 52105120034
Menurut Ibnu Khaldun bahwa Ilmu kalam adalah ilmu yang berisi alasan-alasan untuk mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman dengan menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisi bantahan-bantahan terhadap orang-orang yang menyeleweng dari kepercayaan salaf dan ahli sunah.
Sebagaimana diketahui bahwa dasar pokok utama dalam Islam adalah aqidah atau keyakinan secara etimologik, aqidah berarti credo, keyakinan hidup, dan secara khusus aqidah berarti kepercayaan dalam hati, diikrarkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan. Menurut Arifin Zainal Dzamaris, aqidah istilah suatu yang dianut oleh manusia dan diyakini apakah berwujud agama atau lainnya.
Aqidah Islam berawal dari keyakinan kepada zat mutlak yang Maha Esa yang disebut Allah. Allah Maha Esa dalam zat, sifat, perbuatan dan wujudnya. Kemaha-Esaan Allah dalam zat, sifat, perbuatan dan wujdunya itu disebut tauhid. Tauhid menjadi inti rukun iman.
Penerapan ilmu kalam, dimana ilmu kalam membahas tentang perTuhanan, keyakinan pastinya berkenaan dengan aqidah.Pembahasan keTuhanan dan sebagainya dalam ilmu kalam, akan merembet pada aqidah, misalnya arkan Al Iman, membahas tentang keimanan yang juga berkaitan dengan bagaimana ilmu kalam di bahas untuk tetapmempertahankan aqidah walau lewat saling melempar argumen – argumen.
-Penerapan Ilmu Kalam dalam mempertahankan dan membina Aqida Islam dapat dilakukan melalui tiga model pembelajaran yakni:
1. Formal melalui Sekolah
Mengajarkan Ilmu Kalam melalui sekolah maupun perguruan tinggi sangat penting, agar dalam membentengi Aqidah anak-anak, remaja dan generasi muda sedini mungkin sehingga tidak mudah terjadinya penyesatan maupun penyimpangan bagi mereka. Mempertahankan Aqida sebagai bagian integral didalam sistem ajaran Islam.
Logika berpikir dalam Ilmu Kalam sudah semestinya dikenalkan dan dibangun dengan tujuan menumbuhkan kesadaran tentang wujud Allah sebagai Zat yang Wajib di sembah dan di patuhi segala perintah-Nya, kesadaran tentang penciptaan alam dan Manusia yang sangat kreatif, unik dan canggih sehingga merangsang proses internalisasi Nilai-Nilai keImanan dalam praktik Ibadah dan Perilaku sehari-hari.
2. Non Formal
Dengan melalui ceramah agama, Khutbah, Pelatihan dakwah dan kegiatan formal lainnya dapat dilakukan dengan tujuan untuk meneguhkan umat Islam agar terap mengEsakan Allah, meyakini kebenaran Islam, meyakini kerasulan Muhammad SAW., dan meyakini kebenaran hal-hal Gaib lainnya, seperti kepastian tentang keadilan Tuhan dan pembalasan tentang Amal Manusia dengan Surga dan Neraka.
3. Pembelajaran Khusus Tentang Perbandingan Agama Dalam masyarakat mungkin tidaklah semua memiliki kempuan Metodologis dalam membandingkan berbagai ajaran agama, oleh karena itu didalam pembelajaran khusus tentang perbandingan Agama hanya dapat diikuti oleh masyarakat yang memiliki kemampuan tersebut, tentu dengan tetap melihat keunggulan dan keistimewaan akidah Islam.
Tujuan dari Pembelajaran khusus ini adalah bagaimana agar mayarakat yang mengikuti pembelajaran ini di dorong untuk bisa menemukan pijakan-pijakan teologis dalam mengemukakan berbagai kelemahan agama lain atau keyakinan umat lain serta bisa bersentuhan dengan keyakinan-keyakinan agama lain yang pijakan teologisnya sangat kuat sehingga sulit untuk dipatahkan.
Selain dari tiga model pembelajaran yng telah di bahas diatas, penerapan Ilmu Kalam dalam kehidupan yang Agamis dapat dilakukan dengan cara menyadari dan merenungkan secara sistematis hakikat penciptaan alam semesta, tanda-tanda kehidupan dan kematian disekitar manusia, kepastian tentang keadilan Tuhan di alam Akhirat, dan hal-hal yang berkaitan dengan Tuhan dalam berbagai ciptaan-Nya.
Nama:Irman maulana
BalasHapusnim:52105120013
Dengan mempelajari ilmu kalam salah satu manfaatnya adalah kita dapat mengetahui dasar-dasar ilmu atau ajaran islam terutama masalah Ketuhanan dan Rasul beserta perintah universal ajarannya. Ilmu kalam tentu ilmu yang harus sesuai dengan realitas secara objektif. Untuk itu, tidak perlu khawatir atau takut jika memang mampu dipertanggungjawabkan data-data yang disampaikan mengenai permasalahan ketauhidan jika memang linier dengan Wahyu atau AL Quran.
“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Quran) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS Al A’raf:52)
Dengan mempelajari ilmu kalam maka tidak akan tercampur atau menjadi tercampur antara keimanan dan kesyirikan, karena kita telah mengetahui apa perbedaan antara seorang muslim yang beriman dan kesyirikan dan kekafiran yang tidak meyakini hukum Allah. Hal ini sebagaimana ayat berikut.
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS Al An’Am : 82)
Hal ini juga sebagaimana disampaikan dalam ayat berikut. Bahwa nantinya walaupun kita mempelajari ilmu kalam tentu tetap membutuhkan data lewat wahyu Allah atau Al-Quran sebagai informasi mutlak mengenai islam. Tanpa adanya wahyu Al Quran tentu manusia tidak akan dapat menangkap data yang valid dan mutlak sebagai informasi langsung dari Allah SWT.
“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. “ (QS Asy Syuara :52)
Tidak Mudah Melenceng dari Ajaran Agama
“Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS Al Baqarah : 257)
Dengan mempelajari ilmu kalam pula, sebagaimana disampaikan dalam ayat di atas, tentu seseorang tidak mudah melenceng dari ajaran agama. Hal ini sebagaimana Allah sebagai pelindungnya dan juga terdapat jelas perbdaan antara perilaku kekafiran dan kemusyrikan. Tinggal manusia saja mau melaksanakannya atau tidak.
Dapat Menerapkan Secara Konsisten Amalan Islam
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. (QS Al Ahqaf : 13)
Mempelajari ilmu kalam dalam islam juga tentu membuat kita tetap istiqamah dalam jalan Allah, hal ini karena telah dipekrkuat dengan ilmu islam dan dasar-dasar pengetahuan sebagai pondasi keimanannya. Tentu tidak akan mudah retak dibanding yang hanya sekedar meyakini tanpa dasar ilmu pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan
NAMA : ALFIYATUN NIKMAH ANJALLINA
BalasHapusNIM : 52105120005
FAKULTAS AGAMA ISLAM
Dalam Ilmu Kalam di bahas tentang berbagai persoalan tentang aqidah atau keyakinan, baik melalui penalaran dalil aqli untuk mendukung dalil-dalil naqli maupun dari Al-Qur'an dan Hadits Nabi SAW. Tujuan ataupun fungsi dari pembahasan ini adalah untuk membentengi Aqidah Umat Islam dari berbagai macam upaya penyesatan dan penyimpangan, hingga bertujuan untuk mempertahankan dari upaya pendangkalan yang di lakukan oleh orang-orang yang menghendaki kehancuran Islam. Kontribusi ilmu Kalam dalam menambah atau mempertahankan aqidah Islamiyah saya ialah :
Membentengi Aqidah sehingga tidak mudah terjadinya penyesatan maupun penyimpangan dalam diri saya. Serta mempertahankan Aqidah sebagai bagian integral didalam sistem ajaran Islam. Meneguhkan saya agar terap mengesahkan Allah, meyakini kebenaran Islam, meyakini kerasulan Muhammad SAW., dan meyakini kebenaran hal-hal Gaib lainnya, seperti kepastian tentang keadilan Tuhan dan pembalasan tentang Amal Manusia dengan Surga dan Neraka.
Nama : kharisma Lutfiatun Ni'mah
BalasHapusNim : 52105120014
Dalam Ilmu Kalam di bahas tentang berbagai persoalan tentang aqidah atau keyakinan, baik melalui penalaran dalil aqli untuk mendukung dalil-dalil naqli maupun dari Al-Qur'an dan Hadits Nabi SAW. salah satu penyebabnya adalah di kalangan kaum Muslimin telah terjadi perbedaan pendapat yang melahirkan berbagai aliran dalam aspek-aspek i’tiqad, politik dan fiqh. Perbedaan ini tidak sampai menyentuh inti agama Islam, misal mengenai keEsaan Allah, dengan kata lain bahwa perbedaan itu hanya menyentuh msalah-masalah yang bukan prinsipal.Sebagaimana diketahui bahwa dasar pokok utama dalam Islam adalah aqidah atau keyakinan secara etimologik, aqidah berarti credo, keyakinan hidup, dan secara khusus aqidah berarti kepercayaan dalam hati, diikrarkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan. Aqidah Islam berawal dari keyakinan kepada zat mutlak yang Maha Esa yang disebut Allah. Allah Maha Esa dalam zat, sifat, perbuatan dan wujudnya. Kemaha-Esaan Allah dalam zat, sifat, perbuatan dan wujdunya itu disebut tauhid. Tauhid menjadi inti rukun iman.
Konstribusi Ilmu Kalam dalam menambah atau mempertahankan Aqidah Islamiyah, yaitu :
1. Memperbaiki sholat. Karena keimanan dan ketakwaan seseorang dapat terlihat dari sholatnya.
2. Membaca Al-Qur'an. Karena Al-Qur'an adalah pedoman hidup manusi, petunjuk bagi umat Manusi, maka dari itu kita perlu membaca Al-Qur'an dan mempelajari makna yang terkandung.
3. Berkumpul dengan orang yang Sholeh. Karena kita harus menjaga ketakwaan dan keimanan, dengan berkumpul bersama orang yang Sholeh kita dapat ilmu dan bisa berdiskusi hal yang bermanfaat. Agar terhindar dari pergaulan bebas.
4. Mengikuti majlis ilmu. Dengan menghadiri acara-acara ceramah/kultum agar kita dapat meningkatkan ilmu.
5. Mengikuti sunah Rasul. Karena dengan mengikuti Sunnah Rasul kita dapat diampuni dan ditunjukkan arah jalan yang baik dan diampuni dosanya.